Kamis, 04 Januari 2024

MENGENDALIKAN INTERPRETASI DAN PERSEPSI.

     Hi, aku Nindya Anatasya bisa dipanggil Nindy. Salah satu hobiku yaitu membaca. Di rumah, ku mempunyai banyak buku mengenai self improvement. Aku menyukai buku mengenai itu karena aku senang belajar dari buku dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

    Salah satu buku self improvement yang aku suka yaitu Filosofi Teras. Buku Filosofi Terasa adalah buku mengenai  cara untuk dapat menghilangkan kesulitan dan tantangan hidup dengan cara mengembangkan sikap mental yang lebih tangguh. Didalam buku itu aku dapat belajar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hariku. Tidak mudah untuk menerapkannya, namun jika kita mengubah cara pandang kita menjadi suatu hal yang mudah dan menyenangkan maka hal itu dapat dilakukan dengan baik.

    Salah satu bagian yang aku terapkan adalah mengenai mengendalikan interpretasi dan persepsi. Apa itu interpretasi? penasfiran atau pandangan seseorang mengenai suatu hal. Apa itu persepsi? pengalaman mengenai suatu hal dengan menyimpulkan informasi. 

    Epictetus mengatakan bahwa sumber sebenarnya dari segala keresahan dan kekhawatiran kita ada didalam pikiran kita, dan bukan hal yang berada diluar kita. Sesungguhnya bukan suatu peristiwa yang meresahkan kita, tetapi pikiran kita sendiri mengenai persitiwa tersebut. Kita semua memiliki kekuatan untuk mengubah rasa iri hati, khawatir, malas, cemas dan lainnya tanpa mengubah peristiwa eksternal yang terjadi. 

    Kebahagiaan datang dari hal-hal yang bisa dikendalikan yaitu persepsi, pikiran, dan pertimbangan kita. Perasaan kita datang dari pendapat dan persepsi sepenuhnya dibawah kendali kita. Dan kita juga bisa aktif dalam menentukan respons terhadap peristiwa di dalam hidup kita. 

    Buku Filosofi Teras membagikan langkah S-T-A-R untuk dapat membantu kita mengambil kendali interpretasi atas kehidupan sehari-hari. 

1. Stop (Berhenti) 

    Begitu kita merasakan emosi yang negatif, secara sadar kita seharusnya berhenti dulu dan jangan membiarkan larut dalam perasaan.

2. Think & Assess ( dipikirkan dan dinilai)

    Kita bisa aktif berpikir secara rasional. Dan mulai menilai apakah yang saya rasakan dapat dibenarkan atau tidak? apakah emosi ini terjadi karena suatu hal di dalam kendali  atau di luar kendali saya?

3. Respond

    Jika sudah menggunakan nalar, berupaya untuk rasional dalam mengamati situasi, barulah kita merespons apa yang akan kita berikan. Respons bisa dalam bentuk ucapan maupun tindakan. Respons yang diharapkan adalah hasil penggunaan nalar yang sebaik-baiknya, dengan prinsip adil, bijak dan tidak terbawa emosi.

Kapan kita menggunakan teknik/langkah S-T-A-R? Ketika kira merasakan adanya emosi negatif dalam situasi yang dihadapi. Teknik ini digunakan supaya kita bisa segera sadar dan menghentikan rantai pikiran buruk seawal mungkin,

    Pada buku Filosofi Teras diingatkan bahwa perasaan ekternal sebenarnya tidak datang dari peristiwa hidup itu sendiri. melainkan dari persepsi dan opini kita sendiri, tentunya berada di bawah kendali kita. Jika kita bisa mengendalikan persepsi dan pikiran kita, maka rasa damai selalu bisa kita ciptakan tanpa harus menunggu hidup memperlakukan kita dengan baik.

See U..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JAWABAN UAS DIGITAL MARKETING (NINDYA ANATASYA A - 0220149)

 NAMA               : Nindya Anatasya A KELAS               : Manajemen Pemasaran Sore MATA KULIAH : Digital Marketing DOSEN               :...